Tsaqafah
Kajian Tsaqafah Islam Lainnya, Baik Aqidah Maupun Syariah
-
MENCINTAI RASULULLAH ADALAH MENELADANINYA SECARA TOTALITAS
Pada bulan Rabi’ul Awwal yang istimewa ini, kaum muslim senantiasa memperingati momentum maulid Nabi Muhammad Saw, kelahiran sosok agung pembawa risalah Islam yang diutus Allah Swt untuk seluruh umat manusia (lihat: QS. Saba’ [34]: 28) dan sebagai rahmat bagi semesta alam (lihat: QS. Al-Anbiya’ [21]: 107). Wujud kecintaan pada Rasulullah adalah dengan mengikutinya dan meneladaninya secara totalitas, tanpa memilih mana yang sesuai dengan hawa nafsu manusia atau tidak. Rasulullah Adalah Sumber Kebaikan Dalam al-Quran surah al-Anbiya ayat 107, Allah berfirman, وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ “Dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107). Lalu al-Qadhi Iyadh mengutip penjelasan sebagai berikut, قيل لجميع الخلق:…
-
Tadabbur QS. An-Nisa Ayat 65 dan QS. Al-Qashash Ayat 68: Tidak Ada Tempat Bagi Liberalisme!
Menelaah bahasan Al-Arif Billah Ibnu Atha’illah dalam Kitab At-Tanwir fi Isqath at-Tadbir hlm. 31-33 pada tadabbur dua ayat tersebut benar-benar tegas dan hitam-putih. Pada kajian Alumni Ma’had Khadimus Sunnah Bandung (9/8) sampai pada bahasan “review ayat” berupa pendalaman beberapa ayat yang menjadi dasar Isqath at-Tadbir (tidak ikut campur pada tadbirNya Allah). Pertama, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا “Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka…
-
ASPEK POLITIK KHUTBAH HAJI WADA’ RASULULLAH
Pendahuluan Nabi Muhammad Saw. di akhir hayatnya menunaikan ibadah haji yang dikenal dengan nama haji wada’. Saat melaksanakan haji tersebut, Nabi berkhutbah di hadapan kaum muslim. Beliau berkhutbah tidak hanya sekali. Beliau berkhutbah di hari Arafah, di hari Nahr, dan di pertengahan hari Tasyriq. Beliau Saw. berwasiat, memberi nasihat, dan memberi pengarahan sehingga ketika beliau meninggalkan umat ini, beliau telah meninggalkan umatnya dalam keadaan terang-benderang, malamnya bagaikan siang, dan tidaklah orang yang berpaling dari apa yang beliau ajarkan kecuali akan binasa. Khutbah Rasulullah pada momen haji wada’ tersebut mengandung aspek politik yang sangat penting bagi umat Islam baik dulu, sekarang, maupun yang akan datang. Aspek Politik Khubah Rasulullah Khutbah haji wada’ Rasulullah…
-
Keberkahan Zulhijah
Keutamaan beramal pada sepuluh hari pertama Zulhijah diterangkan dalam hadis Ibnu ‘Abbas ra. berikut, “Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu sepuluh hari pertama Zulhijah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi ﷺ menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya, tetapi tidak ada yang kembali satu pun.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, dll.). Lantas, manakah yang lebih utama, sepuluh hari pertama Zulhijah ataukah sepuluh malam terakhir Ramadan? Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zadul Ma’ad memberikan penjelasan yang bagus tentang masalah ini. Beliau rahimahullah berkata, “Sepuluh malam terakhir Ramadan…
-
Belajar Sungguh-Sungguh dalam Senyap
Ada beberapa hal yang hendak saya sampaikan kepada para penuntut ilmu: Pertama, belajar selagi masih muda. Ada sebuah pesan indah yang disampaikan oleh Sayidina Umar bin al-Khaththab ra. dalam kitab Sahih al-Bukhari, تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا “Belajarlah sebelum kamu diangkat menjadi pemimpin.” Maksud Sayidina Umar adalah belajarlah sebelum kamu disibukkan dengan urusan kepemimpinan. Sebab, orang yang disibukkan dengan urusan kepemimpinan akan makin sulit meluangkan waktu untuk belajar ilmu agama. Abu Ubaid dalam kitabnya Gharib al-Hadits menafsirkan ucapan Sayidina Umar sebagai berikut, مَعْنَاهُ تَفَقَّهُوا وَأَنْتُمْ صِغَارٌ قَبْلَ أَنْ تَصِيرُوا سَادَةً فَتَمْنَعُكُمُ الْأَنَفَةُ عَنِ الْأَخْذِ عَمَّنْ هُوَ دُونَكُمْ فَتَبْقُوا جُهَّالًا “Maknanya: belajarlah ilmu agama ketika kamu masih kecil (muda) sebelum kamu menjadi…
-
Kabar Gembira dan Ramadhan
Kabar Gembira dan Ramadhan ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Arna’uth) Oleh karenanya, para ulama dan orang shalih sangat merindukan dan berbahagia jika Ramadhan akan datang. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,…
-
SISI LAIN REKOMENDASI MUKTAMAR INTERNASIONAL FIQIH PERADABAN
Rekomendasi Muktamar Internasional Fiqih Peradaban yang dibacakan pada acara puncak Harlah 1 Abad NU dengan tegas menolak Khilafah dan mendukung PBB. (https://www[dot]nu[dot]or[dot]id/internasional/rekomendasi-muktamar-internasional-fiqih-peradaban-i-menolak-khilafah-mendukung-pbb-BXgyN). Piagam rekomendasi Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I ini tersedia dalam 2 versi bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Indonesia. Piagam ini dibacakan oleh KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan Yenny Wahid di acara Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). Kutipan paragraf pertama berbunyi, “Nahdlatul Ulama berpandangan bahwa pandangan lama yang berakar pada tradisi fiqih klasik, yaitu adanya cita-cita untuk menyatukan umat Islam di bawah naungan tunggal sedunia atau negara Khilafah harus digantikan dengan visi baru demi mewujudkan kemaslahatan umat” Kutipan dalam…
-
BAHAYA GAGASAN DIALOG ANTARAGAMA
Sejarah Dialog Antaragama Ide ini mulai muncul secara internasional pada tahun 1932 ketika Perancis mengutus delegasinya untuk berunding dengan tokok-tokoh ulama Al Azhar (Kairo) mengenai ide penyatuan tiga agama; Islam, Kristen, dan Yahudi. Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti dengan Konferensi Paris tahun 1933 yang dihadiri oleh para orientalis dan misionaris dari berbagai universitas di Inggris, Swiss, Amerika, Italia, Polandia, Spanyol, Turki, dan lain-lain. Konferensi Agama-agama Sedunia tahun 1936 merupakan konferensi agama terakhir sebelum Perang Dunia II yang telah membuat sibuk negara-negara Eropa untuk menyelenggarakan konferensi-konferensi serupa. Pada tahun 1964, Paus Paulus VI menulis sebuah risalah yang menyerukan dialog antaragama-agama. Kemudian pada tahun 1969 Vatikan menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Alasan Dialog…
-
MAKNA DAN SIFAT AL-RIJAL DALAM AL-QURAN
Makna al-Rijal dalam al-Quran Kata “al-rijal (الرجال)” adalah bahasa Arab dalam bentuk plural yang berasal dari suku kata “rajul” yang artinya laki-laki. Kata “rijal” memiliki banyak arti sesuai dengan konteks ayat dan teksnya. Ia kadang berarti murni laki-laki sebagai jenis dan kadang juga berarti kata sifat; kejantanan dan keberanian atau kepahlawanan dan sikap kesatria. Allah Swt. mengidentikkan keberanian, kepahlawanan, dan sikap kesatria kepada laki-laki karena secara karakteristik, Allah telah memberikan banyak kelebihan pada fisik dan sifat laki-laki seperti keberanian, ketegasan dan kejantanan sehingga kepahwalanan diistilahkan oleh al-Quran sebagai “al-rijal”. Kata lain dari “rijal” dalam bahasa Arab yang mengartikan laki-laki adalah kata “dzakar” (ذكر). Namun penggunaan kata “dzakar” murni dikhususkan kepada…
-
CATATAN KRITIS ATAS GAGASAN DIALOG ANTARAGAMA
Kesalahan Mendasar Sejarah dialog antaragama tidak lepas dari semangat pluralisme agama dan dalam kerangka penjajahan. Semua agama diposisikan sama, tidak boleh ada klaim kebenaran, tidak boleh ada dominasi hukum dari agama tertentu,dan pada akhirnya harus tunduk pada solusi-solusi peradaban Barat. Kekeliruan konseptual gagasan dialog antaragama dapat dilihat dari beberapa sudut pandang: Pertama, prinsip persamaan semua agama. Dialog antaragama didasarkan pada persamaan antarkeyakinan, agama, dan peradaban tanpa adanya keyakinan, agama atau peradaban yang lebih unggul. Kedua, klaim tidak ada kebenaran mutlak. Mereka memandang perlunya upaya mencari kebenaran yang harus dipandang relatif (nisbi), sehingga tidak boleh seorang pun mengklaim telah memonopoli kebenaran. Mereka bermaksud membangun pola baru hubungan antar umat beragama yang…